Kamis, 31 Januari 2013

Novel True Story (Belum Ada Judul)


Genre novel ini romance untuk target 18 tahun ke atas

Inilah yang pernah saya bilang tempo hari ada seorang teman yang di tolak cintanya hanya karena lelaki itu bukan keturunan bangsawan yang bergelar ANDI. Woww… saya dari lelaki rakyat jelata, darah saya seperti mendidih padahal ini bukan masalah saya. Tapi sepertinya mereka memandang rendah seseorang gara-gara status sosial yang disandangnya, bukan bangsawan, orang miskin, pengangguran dll.

Tapi saat pertemuan teman lelaki ini di Pangkep tahun 2010 lalu, saya pernah datang ke rumah lamanya di desa. Rumahnya orang tuanya hanya rumah panggung reot yang kayu-kayunya sudah lapuk di makan usia. Profesi orang tuanya hanyalah petani dan berkebun jagung di dekat Pabrik Semen Tonasa. Tapi teman saya ini pekerjaannya sudah lumayan sebagai tehnisi listrik di PT. Semen Tonasa Pangkep dengan gaji lebih dari 1 juta yang sudah cukup untuk biaya hidup di Sulsel.
Teman ini yang berinisial “A” sangat mencintai pacarnya saat itu dan hendak melamarnya tapi orang tua si gadis menolak dengan mentah-mentah hanya gara-gara lelaki ini tidak memilik gelar “ANDI” di depan namanya. Dia sempat frustasi berat saat itu dan hanya selang beberapa bulan setelah putus. Wanita ini (mantan pacar si A) pacaran lagi dengan seseorang berinisial “T” dan kedua-dua pacarnya saya kenal, tapi saya lebih akrab dengan pacarnya yang pertama walaupun hanya kenal sesaat.

Kebetulan wanita ini adalah teman kuliah mantan pacar saya si Anti di Universitas Pancasakti. Anti ini adalah mantan pacar saya alias cinta pertama saya saat masih duduk di bangku kelas 1 SMP dan ketemu untuk kedua kalinya saat kuliah. Saya ketemu dia juga tidak sengaja, dia melihat saya saat jadi tukang ojek di lampu merah Jl. Pajjaiyyang Daya Makassar dengan helm merah nomor 425 merek DMB pada bulan September tahun 2003.

Saat pertemuan dengan teman lelaki ini, saya ketemu dan melihat istrinya lebih cantik dari mantan pacarnya dulu yang bangsawan itu. Mereka sudah memiliki sebuah rumah mewah menurut saya. Karena sudah terbuat dari bangunan permanen (batu bata) dengan luas 20 X 15 meter dengan ornament yang sudah mewah dibanding rumah orang tuanya dulu. Kebetulan saya datang pas ada acara syukuran rumah barunya dan saya diundang ke pangkep pada tahun 2010 lalu. Disitulah saya sempat curhat untuk minta izin menulis kisahnya, karena dia mengetahui saya berminat jadi seorang penulis. Kisah ini saya gabung dengan kisah hidup saya dalam NOVEL TRUE STORY yang belum saya kasih judul. Jadi kisah hidup saya hanya 70%, terus 30% cerita fiksi tapi nyata (maksudnya kisah hidup teman-teman saya, akan kumasukkan dalam kisah hidup tokoh/karakter utama dalam cerita novel ini).



Semua orang yang ada dalam foto ini tidak berjodoh.

Oebufu, Kupang. 31 Januari 2013

Tidak ada komentar: