LA MAGGULILING
Robin Hood Versi Bugis
Karya : La Dawan Piazza
Karya : La Dawan Piazza
Pada zaman penjajahan Belanda yang menjajah
Nusantara termasuk daerah Kerajaan Sawitto yang berada di Sulawesi Selatan
(Sekarang menjadi Kota Pinrang). Lahir seorang pemuda gagah berani bernama La
Magguliling dari kampung Ammassangeng. Dia lahir dari pasangan suami istri yang
bernama La Beddu dan I Sitti yang berprofesi sebagai petani serabutan.
La Magguliling adalah anak yang sholeh dan
rajin mengaji dan sholat dan sering membantu orang tuanya menanam padi dan
sering menolong warga sekitarnya jika memerlukan bantuan. La Magguliling dan
kedua orang tuanya tinggal didaerah yang dikuasai oleh tuang tanah dari etnis
Tionghoa bernama Ming Houw Peng.
Touke Hopeng dan anak buahnya memungut pajak
dan upeti yang terlalu tinggi pada warga sekitar yang miskin bersama anak
buahnya, mereka merampas paksa harta warga Sawitto berupa kambing, ayam, sapi
dan hasil panen mereka berupa beras.
Tuan tanah ini adalah centeng Belanda dan
mendapat dukungan dari pemerintah Belanda untuk melakukan perampokan terhadap
warga Sawitto. Hasilnya rakyat Sawitto diperlakukan tidak adil dan semena-mena
oleh Belanda, mereka dipaksa kerja rodi tanpa mendapat imbalan hasilnya banyak
warga Sawitto yang mati kelaparan.
Melihat hal itu terjadi La Magguliling pemuda
yang pemberani dari Sawitto merasa iba dengan penderitaan warga. Beliau ingin
membantu penderitaan warga dengan mengajak dua orang temannya yang bernama La
Helleng dan La Kellu untuk merampok orang-orang kaya yang kebanyakan dari
bangsawan Belanda dan etnis Tionghoa.
#Sebuah cerpen saya yang bertema Kepahlawanan
dengan tujuan, demi membangkitkan semangat patriotisme pada anak-anak jaman
sekarang yang sudah mulai pudar. Cerita ini hanya fiksi belaka, tapi nama
tokohnya yang bernama La Magguliling adalah tokoh nyata yang terkenal sebagai
perampok di jaman penjajahan dulu di Kota Pinrang, dia tinggal di Jalan
Diponegoro (Kebetulan bertetangga dengan nenekku di masa lalu). Setelah saya
berusaha korek cerita sebenarnya nenek saya tidak tahu menahu, karena waktu itu
dia masih kecil tapi intinya La Magguliling adalah perampok yang sangat
ditakuti dijamannya.
Adapun nama tokoh tambahan La Helleng dan La
Kellu sebagai teman La Magguliling adalah fiktif tapi nama kedua nama itu nyata
kebetulan asenna balibola'e (Namanya tetanggaku) begitu juga La Beddu sibawa I
Sitti namanya tetanggaku juga yang saya pinjam namanya. Karena nama ini nama
pasaran dan pasti banyak yang memakai nama ini.
Adapun tokoh dari etnis Tinghoa bernama Ming
Houw Peng adalah nama yang sering saya sebut waktu masih belajar mengaji Quran
kecil dan sering diledekin sama teman mengaji "Allasina Ate'amahong Meng
Jueng Wa Amanahong Meng Hopeng" (Surah Al Quraish ayat 4)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar