Kisah Ayu Kunti mencari
Alamat Pocong
Karya
: La Dawan Piazza
Hai, guyz nama gue Ayu dan nama itu sewaktu gue masih
hidup (Nah, lho ? Emangnya udah modar) makanya
dengerin dulu ceritanya sampai kelar. Gue itu dulu bisa diibaratkan termasuk
type wanita tercantik di dunia mirip artis Korea Lee Ji Eun dan kecantikan gue
tak ada tandingannya di Blok S tempat gue tinggal yang terletak di sekitar
Tanah Kusir. Di Kompleks Perumahan gue banyak cowok-cowok yang naksir ama gue,
salah satunya cowok yang bernama Kacong. Semua cowok-cowok itu gue cuekin
kecuali Kacong, tapi entah kenapa gue itu bisa jatuh hati dan enjoy aja ama
dia, padahal orangnya itu tampangnya rada dekil, hitam terus jerawatan lagi,
penampilannya pokoknya kucel banget dah ! (entah
emang ia jarang mandi kale!). Mungkin saja Kacong. berguru ama Nyi Pelet
hingga dia bisa memelet dan menaklukkan hatiku.
Saking tergila-gilanya gue ama Si Kacong apa pun yang gue
miliki akan kuberikan padanya pada dia termasuk sempakku yang bolong untuk
ngobatin jerawat yang gedenya mirip bisul. Itu lebih baik dari pada dia pergi
nyolong sempak dan kutang anak-anak kost putri disamping rumahku, makanya
kuikhlaskan aja sempakku yang berdaki itu pada dia. Kan enak bisa ngobatin
jerawatnya yang segede bisul itu sampai bersih, tanpa harus babak belur
dikeroyok massa karena dituduh Maling Kutang he….he..…he….
Si Kacong ini orangnya tajir dan sering gonta-ganti mobil
mewah ketika ia menjemput gue di rumah, walaupun sebenarnya mobil itu milik
para pelanggan bengkel tempat dia kerja. Maklum saja Kacong adalah montir
andalan di Bengkel tersebut, jadi setiap habis memperbaiki mobil pelanggannya
dia bebas membawa mobil itu seharian berkeliling kota. Jadi wajar aja kan kalo
dia hobby gonta-ganti mobil, karena rata-rata pelanggan di bengkelnya berasal
dari kalangan borjuis, pengusaha, pejabat pemerintah yang memakai mobil dinas
atau mobil pribadi entah itu mobil hasil korupsi, tapi entahlah gue tak tahu
semua itu yang penting Kacong selalu menjemputku dengan mobil mewah tersebut.
Suatu hari Kacong menjemput gue dirumah dengan mobil
Lamborghini keluaran terbaru warna Silver, dan sempat-sempatnya membuat iri
para cewek-cewek tetanggaku.
“Keren banget nih mobil Cong!” tanyaku.
“Kerenlah, ini kan mobil anggota Dewan?” jawabnya
singkat.
Kata Si Kacong ini salah satu mobil anggota dewan yang
ketangkep di Columbia itu karena nyolong uang partainya milyaran rupiah. Dan
mobil ini hendak diganti aksesoris dan warnanya agar nggak disita oleh KPK.
Seharian kami jalan-jalan menikmati pemandangan seluruh
kota Jakarta dan saat kami hendak pulang, entah kenapa Si Kacong mengambil
jalan pintas untuk mempersingkat jarak melewati perlintasan kereta api tanpa
palang pintu. Tiba-tiba mobil mogok saat masih berada diposisi tengah jalur rel
kereta api, mesin mobil mendadak mati dan susah untuk distarter “Sial pasti ini
kabel businya gue pasang kurang kencang nih!” umpat Kacong menyadari
kekeliruannya saat memperbaiki mobil di Bengkel. Kabel businya belum dia pasang
dengan benar sehingga mendadak membuat mesin mobil mati.
Gue kaget setengah mati setelah mendengar teriakan
orang-orang “Haiii, cepat keluar dari mobil ada kereta api datang tuh…!!!” Dari
arah kejauhan Kereta Api Express dengan kecepatan tinggi tiba-tiba menuju
kearah kami, Gue dan Kacong yang masih berada dimobil panik dan bergegas ingin
membuka pintu tapi sialnya pintu mobil terkunci rapat dan kagak bisa kebuka.
Akhirnya mobil yang kami tumpangi tertabrak Kereta Api hingga hancur tak
berbentuk, mobil Lamborgini Silver itu terseret sejauh 500 meter dan jatuh ke
sawah, gue dan Kacong tewas secara mengenaskan dengan wajah yang tidak bisa
dikenali lagi.
Gue akhirnya dimakamkan di Tanah Kusir dekat rumah gue,
sedangkan Kacong dimakamkan keluarganya
di daerah Bekasi dekat dari tempat tinggal orang tuanya. Dan saat itulah kami
berpisah untuk selama-lamanya.
Tiga hari setelah kematian kami berdua, gue
bergentayangan karena matinya penasaran. Arwah gue merasa kesepian dan terus
mencari nasib Kacong yang belum gue ketahui apakah dia selamat dari kecelakaan
tersebut atau tidak, kalau dia ikut tewas berarti dia sudah berubah jadi Pocong
sekarang. Gue akhirnya berubah menjadi Kuntilanak dan nama gue pun diganti
menjadi Ayu Kunti.
Pada malam Jumat Kliwon tepat pada pukul 2.00 dini hari
Ayu Kunti memutuskan untuk mencari Kacong eh…Pocong (Kan udah modar!), tanpa
disengaja ia bertemu Pocong yang juga sedang mencari pacarnya Ayu Kunti. Drama
pertemuan antara Ayu Kunti dengan Pocong sangat mengharukan sehingga
setan-setan disekitarnya menangis melihat pertemuan dua sejoli yang terpisah
dan baru bertemu setelah menjadi setan.
Berikut dialog antara Ayu Kunti dan Pocong yang sangat
mengharu biru itu.
Ayu Kunti :
“Cong, kamu kemana aja laaa…!
Nelpon nggak pernah,
SMS nggak pernah…!!”
Pocong : “Aku sudah jadi Pocooong…..!!”
Ayu Kunti : “Emang kenapa kalo jadi Pocong
Miscall
aku bisa khan….”
Pocong : “Gimana bisa aku miscall kamu, aku kan
nggak punya tangan..!!”
Ayu Kunti : “Kalo gitu aku bisa minta alamat kuburmu
nggak ?
Supaya
aku bisa datang kesana kalo aku lagi merindukanmu…!!”
Pocong : “Tolong dibantu catat ya! Aku nggak
bisa menulis, tanganku keikat nih!”
Ayu Kunti : “Baiklah, cong!!”
Pocong : “Ruko Roxy Blok TS (Tempatnya Setan) area parkir timur di
Pohon Palem II Jakarta”
Ayu Kunti : “Aku datang ya tiap malam Jumat ya, kalo aku
lagi merindukanmu, cong!”
Pocong : “Okey lah kalo begitu…”
Setelah pertemuan malam itu
akhirnya mentari pagi mulai menampakkan diri, Ayu Kunti dan Pocong kembali ke
makamnya masing-masing.
Empat Jumat kemudian (Maksudnya sebulan kale..!), Ayu Kunti
merasa kangen berat sama Pocong, tiap Jumat dia selalu menunggu Pocong datang
ke makamnya tapi ia tak kunjung datang, akhirnya Ayu Kunti memutuskan mencari
Pocong di lokasi kecelakaan yang merenggut nyawanya tersebut, tapi alangkah
kecewanya Ayu Kunti karena ia tidak menemukan Pocong maka berbekal alamat yang
di berikan Pocong Ayu Kunti mendatangi tempat itu.
Ayu Kunti akhirnya pergi ke
Ruko Roxy tepat pukul 00.00 tengah malam dan menunggu kedatangan Pocong di
sebuah Pohon Palem Besar II (maksudnya
buahnya cuma dua biji he...he…he..) di halaman parkir. Sejam menunggu tapi
Pocong pun belum datang akhirnya Ayu Kunti berinisiatif menanyakan kedatangan
Pocong pada orang-orang yang sekali-kali masih berkeliaran di tempat itu.
Dari kejauhan ia melihat
pasangan muda mudi yang lagi asyik pacaran dibawah pohon.
“Numpang tanya, Mas?” tanya
Ayu Kunti pada orang itu dari arah belakang.
“Boleh aja, mbak!” jawab
laki-laki itu (Tiba-tiba pasangan itu merasakan bulu kuduknya merinding)
“Mas, kok bulu kuduk saya
merinding ya, disini udaranya dingin banget lagi!” kata pacarnya tiba-tiba.
“Nggak tahu atuh neng, aku
juga merasakannnya,” jawab laki-laki itu.
“Boleh nanya nggak Mas
apakah kalian pernah lihat Pocong lewat kemari !” kata Ayu Kunti tiba-tiba.
“Pocooong…..???” kata
pasangan itu serentak.
“Iya, pocong mas bukan
lontong, itu tuh pacarku yang mati kemarin kami janjian ketemu di sini!” jawab
Ayu Kunti.
“Pacar…?? Tapi
ngomong-ngomong mbak ini siapa ya?” kata laki-laki itu
“Balik kebelakang dong Mas,
pernalkan nama saya Ayu…..nama panjangnya Ayu Kuntiii…!” jawabnya
Kedua pasangan itu pun
perlahan-lahan mulai menoleh kebelakang dan melihat wajah Ayu Kunti yang hancur
lebur akibat tabrakan.
“Haaaa!! Ada, Ada Ku…Ku…Ku…
Kuda Lumping eh…salah Kuntilanaaaakkk…!!!” teriak pasangan itu sambil lari
terbirit-birit.
“Alaaah Mas, gue mau nanya
alamat kok pada lari sih !” kata Ayu Kunti kecewa
Beberapa orang yang lewat,
setiap ditanyain alamatnya Pocong pada kabur semua saat melihat Ayu Kunti, tapi
Ayu Kunti belum patah semangat. Dia terus mencari dan mencari dimana Pocong
berada kemudian ia melihat segerombolan orang-orang sedang melakukan adegan
syuting film horror yang berjudul POCONG GALAU. Ayu Kunti nggak ngerti apa yang
dilakukan orang-orang tersebut tapi dia melihat pemain film bersama seseorang
berpakaian Pocong sedang melakukan adegan. Melihat itu Ayu Kunti merasa senang
ia pikir sudah menemukan kekasihnya Pocong, ia lalu mendatangi tempat syuting
tersebut.
Saat sutradara film
berteriak “Kamera…!! Action !!” Adegan Pocong sedang merayu seorang wanita
seksi berpakaian menor sedang dimulai!!
Rita : “Cong, kamu jangan mengganggu aku lagi !! Karena
sejak kemunculanmu orang-orang dekat Rita menjauhiku karena takut bertemu
denganmu”
Pocong : “Tapi aku sangat mencintai kamu Rita,
jadi aku ingin tetap bersamamu setiap malam untuk mengobati rasa kesepianku di
alam kubur.”
Rita : “Alam kita sudah berbeda, cong !! Kamu sudah mati
tapi aku masih hidup sampai kapan pun kita tidak akan bersatu.”
Mendengar dialog dalam
adegan film itu Ayu Kunti merasa cemburu karena dia mengira itu Pocong beneran,
kemudian dia mendekati wanita itu seraya membentaknya “Hei, wanita kurang ajar
jangan berani-berani ganggu pacar gue!!”
“Siapa yang mengganggu
pacar elo?” jawab Rita.
“Elo telah merebut Pocong
dari gue!” bentak Ayu Kunti emosi. Kemunculan tiba-tiba Kuntilanak membuat para
kru film kaget termasuk Rita dan pemeran Pocong “Siapa dia, kok ada Pemeran
Kuntilanak muncul,” kata Pocong.
“Cut ! Cut ! Ini adegan
nggak ada discript nih,” teriak sang sutradara. “Heru…!!” teriak Sutradara pada
Heru bagian make up para artis.
“Iya Boss!” Jawab Heru.
“Emang elo sediakan pemain
figuran untuk pemeran Kuntilanak!” tanyanya.
“Tidak ada Boss, di ruang
make up gue hanya make up pemeran Pocong aja.”
“Kenapa ada pemeran
kuntilanak disini padahal film ini berjudul POCONG GALAU dan pemeran Kuntilanak
nggak ada dalam skenario film ini.” bentak sutradara sama Heru.
“Siapa lu berani-beraninya
mengganggu acara syuting film gue, security usir orang itu,” kata sutradara
pada Ayu Kunti.
Dua orang security bertubuh
kekar segera bergegas menarik keluar Ayu Kunti secara paksa tapi wanita itu
nggak bisa beranjak juga dari tempatnya.
“Aduh…kuat banget nih cewek
aku nggak bisa tarik nih!” kata security bertubuh kekar. “Siapa elo sebenarnya
!” kata security satunya.
“Gue Ayu bang, nama
panjangnya Ayu Kunti! Gue itu pacarnya Pocong yang baru mati ketabrak kereta
api sebulan yang lalu!!”
“Mati ketabrak !!” kata
security itu serentak (heran). Sutradara ketakutan setengah mati dan tubuhnya
gemetar, setelah memperhatikan kaki Ayu Kunti mengambang diudara dan tidak
menyentuh tanah.
“Ha…Ha….Hansiiipp….eh
Hantuuuuu !!” teriak sang sutradara sambil menunjuk Ayu Kunti kemudian ngabur,
ketakutan Sang Sutradara lalu diikuti oleh para kru lainnya yang pada ngibrit.
Pemain film yang berpakaian Pocong itu ditinggal sendirian dilokasi syuting
karena nggak bisa lari sebab sekujur tubuhnya terikat kain kafan. Dia berusaha
melepas pakaian Pocong itu “See...Se...Seetaaan !!” teriak Pocong palsu sambil
loncat-loncat hingga terguling-guling ke tanah. Ayu Kunti pun mengikutinya
“Cong, elu mau kemana jangan tinggalin gue dong di sini ? Mari sini kita
pacaran aja malam ini!”.
“Nggak ah! Aku bukan
pocong, aku manusia jadi jangan ganggu gue,” sambil ia ngibrit setelah pakaian
pocongnya berhasil ia tanggalkan.
Akhirnya Ayu Kunti merasa sangat kecewa
bertemu dengan Pocong Palsu sehingga kejadian barusan dia tanyakan pada
Genderuwo yang kebetulan bertemu dijalan.
“Wo, kenapa ya setiap orang
yang gue tanya tentang Pocong kok pada ngibrit ya!” tanya Ayu Kunti.
“Ya, jelas bego !!
Ha…ha…ha…setan bloon lu, elu kan udah jadi setan seperti gue dan sudah
terdaftar sebagai anggota KKSS (Kerukunan
Keluarga Setan dan Siluman),” jawab Genderuwo ngeledek Ayu Kunti
“Oh, gitu ya tapi elu
pernah lihat Pocong nggak lewat sini ?” tanya Ayu Kunti
“Ah…nggak pernah tu, tanya
aja pada Tuyul dibawah pohon sana!” jawab Genderuwo.
Ayu Kunti lalu menghampiri
Tuyul yang sedang asyik bermain dengan teman-temannya untuk menanyakan
keberadaan Pocong.
Ayu Kunti : “Dek,dek pernah lihat Pocong lewat sini
nggak ya?”
Tuyul : “Ngasih sepuluh ribu dulu baru gue
kasih tahu!”
Ayu Kunti : “Kok, mahal banget goceng aja ya?”
Tuyul : “Ah, gue nggak akan beritahu
keberadaan Pocong kalau lu nggak ngasih ceban !”
Ayu Kunti : “Baiklah, ini gue kasih ceban! Tolong
beritahu dimana Pocong sekarang.”
Tuyul : “Kata bapak Tuyul kalau habis
terima uang dari seseorang, ucapkan terima kasih banyak…..!!! Kabuuuur..!!”
(Tuyul lari bersama teman-temannya)
Ayu Kunti pun tambah
frustrasi dan stress, sudah sekian banyak orang-orang dan setan-setan yang dia
tanya tentang Pocong tapi tak seorang pun mengetahui keberadaannya. Ayu Kunti
pun bersedih dan meneteskan air mata sambil ia menyanyikan lagu Alamat Palsu
versi Pocong. Ia berjalan kesana-kemari sambil bernyanyi (Mirip adegan Film Rhoma Irama jaman dulu…!) dan melintasi jalan
layang Roxy membuat orang-orang yang melihat Ayu Kunti pada ketakutan serta
membuat kemacetan di Jalan Raya, para warga yang penasaran melihat sosok Ayu
Kunti yang bersedih sambil bersenandung, memberanikan diri mendekat dan
ramai-ramai warga merekamnya lewat Hape Kamera. Memanfaatkan fenomena langkah
melihat penampakan sosok hantu yang paling terkenal dan sangat diidolakan
masyarakat Indonesia.
(Cerpen : Muhammad Ridwan 2012)
Lirik
Lagu Alamat Pocong – Ayu Kun Ti
hi..hi..hi..hi..hi………
kemana
kemana kemana ku harus mencari kemana
pocongku
tercinta tak tahu makamnya
lama
tak datang ke rumah
dimana
dimana dimana kuburannnya sekarang dimana
ke
sana kemari membawa keranda
namun
yang ku temui bukan dirinya
sayang
yang ku terima pocong palsu
ku
tanya sama setan-setan semua
tetapi
mereka bilang tidak tahu
sayang
mungkin diriku sudah tertipu
membuat
aku ketakutan setengah mati dibuatnya
dimana
dimana dimana kuburannya sekarang dimana
ke
sana kemari membawa keranda
namun
yang ku temui bukan dirinya
sayang
yang ku terima pocong palsu
ku
tanya sama setan-setan semua
tetapi
mereka bilang tidak tahu
sayang
mungkin diriku sudah tertipu
membuat
aku ketakutan setengah mati dibuatnya
kemana
kemana kemana ku harus mencari kemana
pocongku
tercinta tak tahu makamnya
lama
tak datang ke rumah
dimana
dimana dimana kuburannya sekarang dimana
(Lirik diubah oleh saya sendiri :
Muhammad Ridwan)
Cerita
selesai di tulis di kota Kupang, 23 April 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar