
Menurut laporan Xinhua, usulan PGCC kepada presiden Yaman itu merupakan hasil dari sidang organisasi tersebut di Riyadh dan Abu Dhabi baru-baru ini. Dalam usulan tersebut, PGCC menghendaki terbentuknya pemerintahan koalisi nasional. 50 persen anggota pemerintahan koalisi itu nantinya berasal dari partai penguasa, sedangkan 40 persen lagi diisi oleh kubu oposisi, dan sisanya dari pelbagai partai-partai politik lainnnya.
Terkait soal pemilihan presiden, rencananya pemilu bakal digelar dua bulan setelah presiden sekarang meletakkan jabatannya.
Selama ini, PGCC dan negara-negara Arab lainnya terus mendukung Presiden Abdullah Saleh. Namun seiring dengan kian memanasnya situasi politik di Yaman yang telah berjalan sekitar 3 bulan, mereka pun terpaksa membujuk Saleh menyerahkan kekuasaannya secara damai.
Negara-negara anggota PGCC pada 3 April lalu menggelar perundingan dengan pihak-pihak yang bertikai di Yaman. Dalam perundingan itu dibicarakan soal penyerahan kekuaasaan presiden Saleh kepada wakilnya dan pembentukan pemerintahan baru pimpinan oposisi.
Sumber : http://indonesian.irib.ir/index.php?option=com_content&view=article&id=32545:presiden-yaman-terima-usulan-pgcc&catid=17:berita3&Itemid=18
Tidak ada komentar:
Posting Komentar