Cerita Rakyat (Sinopsis)
LASINRANG BAKKA LOLONA SAWITTO
Karya : La Dawan Piazza
Pada zaman penjajahan Belanda lahirlah seorang bayi dari kerajaan kecil Sawitto, Sulawesi Selatan yang di beri nama La Sinrang. La Sinrang ini adalah putra La Tamma Addatuang Sawitto dan ibunya I Raima yang berasala dari rakyat jelata.
Sejak lahir La Sinrang itu memiliki keistimewaan dimana dadanya ditumbuhi bulu dengan arah berlawanan yaitu arah keatas dan ke bawah (bulu sussang). Saat dewasa ia gemar menyabung ayam, ayam andalannya yaitu “Manu Bakka” yang tidak terkalahkan oleh ayam lain, berkat kegemarannya menyabung ayam “ manu bakka “(ayam yang bulunya berwarna putih berbintik-bintik merah pada bagian dada melingkar kebelakang), ayam jenis ini jarang dimiliki orang
Karena kegemarannya menyabung ayam “Manu Bakka” maka tersiarlah kabar ini sampai keluar daerah, sehingga La Sinrang dikenal dengan julukan “ Bakka Lolona Sawitto “ juga dapat diartikan “ Pemuda berani dari Sawitto. Julukan ini semakin populer disaat La Sinrang mengadakan perlawanan terhadap belanda.
La Sinrang juga kebal terhadap senjata tajam dan peluru dan ia dapat menghilang saat terkepung oleh pasukan Belanda. Senjata andalannya berupa tombak besar mirip dayung yang disebut “La Salaga” dan sebuah badik yang disebut “JalloE”.
Bagaimana kisah La Sinrang dalam mempertahankan Sawitto dari serangan Belanda ? Dan bagaimana La Sinrang bias ditangkap dan dibunuh oleh Belanda ? Simak baik-baik kelanjutan cerita ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar