Kamis, 05 Juli 2012

LEGENDA SONBAI


NASKAH DAUR ULANG BERTEMA PAHLAWAN UNTUK MENYAMBUT 17 AGUSTUS DAN HARI PAHLAWAN 10 NOVEMBER


LEGENDA SONBAI
Diceritakan kembali oleh : La Dawan Piazza


Nama Sonbai tidak asing lagi bagi rakyat Nusa Tenggara Timur, khususnya orang Timor. Hal itu karena tokoh ini sangat gigih mengusir penjajah di tanah Timor sehingga namanya bersemayam di hati orang NTT. Nama julukan yang diberikan Belanda kepada Sonbai yaitu Sonnebait, Sonnabai dan Sonbai.
Nama julukan tersebut diberikan untuk memudahkan pihak Belanda (Sesuai dengan ucapan yang semestinya ditulis Sonba’i).
Berbagai Sumber Mengatakan bahwa Sonbai berasal dari orang Melayu dari Semenanjung Malaka. Nama Sonbai mulai tersohor saat memimpin perang Bipola sekitar tahun 1756 Masehi


Nama Sonbai terdiri dari beberapa versi antara lain :
1.    Nama Sonbai karena sonafnya terletak di bukit dan Sonaf Nai Bei sehingga ia di sebut Sonbai. Pada waktu itu ia datang dari Belu Selatan dan menggawini putri bungsu Nai Fait Sutai Kune dan menggantikan Kune sebagai raja. Ia memerintahkan rakyat membangun istana bertiang delapan. Setela istana itu selesai di bentuk seperti sebuah perahu layar oleh karena di sebut Sonaf bai yang kemudian di sebut Sonbai. Dan raja yang tinggal di istana tersebut di sebut sonbai.

2.    Nama Sonbai diberikan oleh Nai Fait Sutai Kune. Sonbai yang datang bersama-sama Fai Belak dan Ifu Belak menghadiri salah satu undangan perjamuan yang diadakan tuan tanah Nai Kune. Nai Laban mendapatkan giliran pertama mencicipi makanan sesudah dihidangkan menu makanan yang terbuat dari sone (salah satu jenis padi-padian yang langka). Pilihan tersebut merupakan alasan bagi Kune untuk memberi nama Sonbai kepada tamunya. Bai adalah sebutan tambahan yang dirangkaikan pada kata sone menjadi Sonebai yang kemudian dalam pengucapan Atoni Meto menjadi Sonbai.

3.    Nama Sonbai menurut berdasarkan tafsiran yang dibuat AC. Kryuef yang dikutip Schulke Nordholt. Sone dijelaskan sebagai tindakan menempatka diri sendiri di bawah kekuasaan seseorang. Sdengkan bait merupakan tindak suatu sekelompok orang yang menempatkan diri mereka sendiri di bawah pimpinan orang yang berkuasa. Hal ini dipraktekkan sekelompok masyarakat Dawan (Atoni Meto) yang lebih menyukai gaya kepemimpinan pendatang baru daripada Nai Kune.

4.    Nama Sonbai menurut tafsiran Bastian 1885 yang dikutip Andres Tefa Sawu (2004). Nama Sonbai yang membenarkan apa yang dikatakan terhadap Sonbai sebagai putra langit atau putra matahari. Suku kata pertama dikatakan berasal dari Jerman die Sonne yang berarti Matahari. Dalam bahasa Dawan kata Sonne berubah menjadi Son apabila mendapatkan kata sifat yang menerangkan bendanya. Hal ini terkait dengan putrid Nai Kune bahwa seluruh tubuh Sonbai bercahaya seperti matahari seseudah mandi (Midlekooo 1982). Berdasarkan tafsiran tersebut mengapa juga Sonbai disapa dengan nama Neno Anan (putra siang/putra langit).

5.    Nama Sonbai diduga berasal dari Sombayya (Schulte Nordholt 1971). Somba berarti menyembah. Sombayya sendiri merupakan sebuah pangkat sosial politik yang dikenakan atau digunakan oleh para pemimpin termasuk para pemimpin dari Kerajaan Gowa Sulawesi Selatan. Dalam tradisi Kerajaan Gowa yang di sebut oleh M.D Sagimun (1975) dan A. Daeng Patunru (1969): Ketika pelantikan raja Gowa ucapan pelantikan berbunyi: Inai-inai ajjunjungi Salokoa ampassappikik sudang, ambarai cindea, ia karaeng Gowa Sonbai karaengnu tu Gowa

Tidak ada komentar: