Kamis, 05 Juli 2012

CERITA RAKYAT MODERN ANTI KORUPSI


CERITA RAKYAT MODERN

Pengarang : La Dawan Piazza

TARGET PEMBACA
USIA 10 - 19 TAHUN (REMAJA)

DAFTAR ISI

1.     Burung Nazar dan Si Udin (Afrika) (Inspirasi kasus korupsi Nazaruddin)

2.     Sumpah Pocong Si Udin (Kolombia) (Inspirasi kasus korupsi Nazaruddin)

3.     Si Udin dan Sari Penjual Roti (DKI Jakarta) (Inspirasi kasus korupsi Nazaruddin)

4.     Kicauan Si Burung Nazar dari Negeri Singaraja (Kolombia) (Inspirasi kasus korupsi Nazaruddin)

5.     30 Hari Mencari Daeng Udding (Sulawesi Selatan) (Inspirasi dari kasus korupsi Nazaruddin)

6.     Si Udin dan Topi Jeraminya (Banten) (Inspirasi dari kasus korupsi Nazaruddin)

7.     Penjual Martabak Gantung Diri di Monas (DKI Jakarta) (Inspirasi dari kasus korupsi Nazaruddin)

8.     BBM Si Anjel (Jawa Timur) (Inspirasi dari kasus korupsi Nazaruddin)

9.     Princess Syahrini dan Pangeran Beckham (Indonesia)

10.   Tomcat Si Belalang Tempur  (Indonesia)

11.   Tomcat In Love (Nusa Tenggara Timur)

12.   Tomcat dan Ular Kobra (Nusa Tenggara Timur)

13.   Putri Twitter dan Pangeran Facebook (Nusa Tenggara Timur)

14.   Asal Mula Daun Cawangi (Kemangi) (Sulawesi Selatan)

15.   Pacepo-cepo (Sulawesi Selatan)

16.   Sepeda Singking’na La Singking (Sulawesi Selatan)

17.   Pabbekkeng’na La Majjina (Asal Mula Munculnya Pelangi) (Sulawesi Selatan)

18.   Asal Mula Danau Tempe dan Danau Sidenreng (Sulawesi Selatan)

19.   Asal Mula Nama Kota Pinrang (Sulawesi Selatan)

20.   Lasinrang Bakka Lolona Sawito (Sulawesi Selatan)



KATA PENGANTAR
Pada umumnya, sastra daerah baik lisan maupun tertulis perlu terus dipelihara dan dilestarikan. Sastra daerah dalam buku ini adalah sastra bergenre gaya baru bertema Anti Korupsi yang saya masukkan dalam kategori Cerita Rakyat Modern dengan setting beberapa daerah di Indonesia.
Cerita Rakyat Modern dalam buku ini, terinspirasi dengan kasus korupsi Wisma Atlet Hambalang yang melibatkan para petinggi Partai Demokrat, Nazaruddin, Anas Urbaningrum dan Angelina Sondakh. Cerita ini hanya dongeng belaka dan rekaan pengarang saja sebagai bahan education untuk pendidikan anti korupsi yang telah dicanangkan oleh KPK dan Menteri Dinas Pendidikan Nasional.
Pemilihan judul dan alur cerita diilhami dengan perkembangan berita kasus korupsi Nazaruddin dalam pemberitaan media massa, baik cetak maupun elektronik agar ceritanya tetap up to date. Karena bahasa yang digunakan oleh pengarang menggunakan bahasa ilmiah, bahasa biologi dan bahasa gaul. Buku ini saya tujukan untuk pelajar kelas 4 s/d 6 SD, SMP dan SMA. Cerita ini mengandung banyak pesan moral, amanat, dan nasihat yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Buku ini saya masukkan dalam kategori Cerita Rakyat, karena kasus korupsi Nazaruddin sudah menjadi komsumsi publik yang diceritakan dari mulut ke mulut dan sudah diketahui oleh seluruh rakyat Indonesia. Dan saya juga ucapkan Terima Kasih banyak kepada mantan Kepala Sekolah saya di SD Inpres Bertingkat Pinrang, Drs. Muh. Said Abdullah yang telah mendongengkan Asal Mula Daun Cawangi sejak aku SD dalam salah satu cerita di buku ini yang alur ceritanya dan penokohannya saya modifikasi sendiri.
Melalui Cerita Rakyat Modern ini diharapkan para guru dan orang tua murid tidak lagi mengalami kesulitan untuk mendongeng dan mengajarkan pendidikan anti korupsi pada anak-anak sejak dini di rumah dan di sekolah. Demikian pula pada anak-anak yang menjelang remaja diharapkan buku ini dapat menambah pilihan bacaan tentang pendidikan anti korupsi yang masih langka ditemukan.

Selamat Membaca
Kupang, 25 Juni 2012                                               Pengarang

                                                                   (La Dawan Piazza)
                                                               Muhammad Ridwan, S.Kom  


TENTANG PENULIS

La Dawan Piazza adalah nama pena dari Muhammad Ridwan yang lahir di Pinrang, 21 Agustus 1980 yang sejak kecil akrab dipanggil dengan nama La Dawang atau Iwan. Sedangkan kata Piazza artinya Pinrang Asal Saya.

Sejak SMP lulusan STMIK Dipanegara Makassar Angkatan tahun 2000 ini, memang senang menulis, menggambar karikatur dan korespondensi lewat surat menyurat. Dan saat SMU pernah menjadi pengurus Majalah Dinding Latinulu di SMU Negeri 1 Pinrang dengan membuat beberapa gambar karikatur, puisi dan pantun dan sebagai tim dekorasi disetiap acara yang diselenggarakan sekolah termasuk merancang gambar taman bunga SMU Negeri 1 Pinrang tahun 1997.

Penulis yang sangat terobsesi menjadi penulis skenario film yang di angkat dari cerita beberapa karya cerpen, dongeng dan Novel. Selain pencinta dongeng, karikatur dan komik penulis juga doyan nongkrong lama-lama di depan komputer buat browsing internet dan main game.

Buku ini adalah buku ketiga yang pernah ditulis solo dan sebelumnya pernah menerbitkan buku secara Self Publishing Tuhan Kenapa Aku Menjadi Osella (Leutikaprio, Desember 2011), Keong Racun dan Tokek Belang (Leutikaprio, Februari 2012) dan Kumpulan Cerita yang diikutkan dalam antologi E-Love Story #7 untuk menyambut Hari Valentine (Nulis Buku, Februari 2011).

Buku ini di susun kembali dari buku berjudul Keong Racun dan Tokek Belang yang pernah diterbitkan secara Self Publishing setelah mengalami beberapa revisi alur ceritanya dan ditambahkan cerita baru yang up to date banget.

Penulis saat ini berdomisili di Kota Kupang NTT dan bagi yang ingin mengirim saran dan kritikan tentang buku ini, silahkan kirim email ke alamat penulis, asal jangan kirim buku beserta kabel-kabelnya ya, alias Bom Buku boooo….!! He..he..he..!!

Kontak:

 Twitter:
@Mac_Dhawanks     

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Mantap kawan, saya mau minta tlg siapa th ada cerita rakyat modern lasinrang tentang keadilan