Salah satu kebijakan aneh dan perlu di pertanyakan, pemerintah Amerika Serikat terhadap penanganan teroris global.
1. Di Aghanistan, Amerika Serikat mendukung pemerintah aliansi utara yang sekarang duduk bertahta Hamid Karzai dan konco-konconya dan menganggap Taliban sebagai teroris.
2. Di Irak, Amerika Serikat mendukung pemberontak Syiah untuk menumbangkan pemerintah Saddam Husein yang beraliran Sunni. Sekarang sudah berbalik pemberontak yang dulu di dukungnya akhirnya balas menyerang kepentingan AS di Irak hingga akhirnya menarik mundur pasukannya karena hampir 70.000 tentara AS dan NATO tewas di Irak.
3. Di Yaman, Amerika Serikat pendukung pemerintah yg berkuasa dan menyalahkan Al Qaeda Yaman sebagai pemberontak dan teroris.
4. Di Sudan, Amerika Serikat mendukung pemberontak Sudan Selatan dan Darfur untuk melawan pemerintah yang berkuasa dan menganggap pemerintah Sudan adalah teroris.
5. Di Somalia, Amerika Serikat mendukung pemerintah Somalia dan menuduh pemberontak Al Shahab sebagai teroris.
6. Di Tunisia, Amerika Serikat mendukung pemerintah dan menuduh pendemo anti pemerintah sebagai teroris.
7. Di Libya, Amerika Serikat mendukung pemberontak untuk mengguling pemerintah berkuasa Moammar Qa Khadafi
8. Di Mesir, Amerika Serikat mendukung pemerintah Husni Mubarak dan menyalahkan Ikhwanul Muslimin sebagai teroris.
9. Di Bahrain, Amerika Serikat mendukung pemerintah Bahrain dan menyalahkan pendemo anti pemerintah.
10. Di Indonesia, AS ternyata berada dibalik kejatuhan Presiden Soeharto yang menolak menjadikan Timor Timur sebagai basis Pangkalan Militer
11. Di Mali, AS dan Perancis mendukung pemerintah untuk mengalahkan Al Qaeda dan pemberontak Tuareg di Mali Utara.
12. Di Suriah, Amerika Serikat mendukung pemberontak untuk menjatuhkan pemerintah Al Asaad. Tapi untuk menjatuhkan Bashar Al Asaad dan melakukan intervensi militer akan rumit dan butuh biaya mahal karena akan berkonfrontasi langsung dengan militer Rusia, China dan Iran yang berada dibelakang pemerintah Suriah yang bakal memicu terjadinya PERANG DUNIA KEDUA.
Rabu, 24 Juli 2013
Minggu, 21 Juli 2013
Bangkitkan Geliat Sastra Indonesia Timur
Bangkitkan
Geliat Sastra Indonesia Timur
Oleh : La Dawan Piazza *)
Semarak
penyelenggaraan acara MIWF 2013 di Benteng Rotterdam Makassar sukses di
laksanakan pada tanggal 25 – 26 Juni 2013. Di ikuti dengan pembukaan yang di
buka oleh Walikota Makassar Ilham Arief Sirajuddin yang mengatakan Makassar
bisa membuka mata dunia bahwa Kota Makassar tidak selebar dengan layar televisi
yang disajikan suguhan berita demonstrasi dan kriminal dan sepatah kata dari
Ketua MIWF mbak Lily Yulianty Farid mengharapkan cinta yang tulus terhadap Kota
Makassar.
Dalam hari
pertama acara MIWF 2013 juga diadakan pemutaran film pendek berdurasi 15 menit
"Mencari AM Daeng Myala alias M. Tahir" yang dinobatkan sebagai
pujangga baru Sulawesi Selatan. Di antara sastrawan yang hadir dalam acara ini
adalah Sapardi Djoko Damono, Joko Pinurbo, Dewi Lestari, Bernard Batubara, Okky
Madasary, Peter Zilahy (Hungaria), Luka Lesson (Australia), Amir Muhammad
(Malaysia)dan lain sebagainya. Ada juga penulis buku-buku perjalanan Agustinus
Wibowo yang akan membahas soal hubungan antara puisi dan fotografi.
Hal yang patut
dibanggakan di dunia sastra NTT karena telah mengirim 3 wakilnya Romo Amanche
Frank Oe ninu, Christian Dicky Senda, Mario F. Lawi. Romo Amanche Frank Oe Ninu
sebagai penggagas Komunitas Sastra Dusun Flobamora Kupang dan pencipta lagu
Adik Menangis 1 Malam sempat membawakan puisi yang diselingi dengan nyanyian
yang lagi booming di daratan Bumi Flobamora.
Di NTT
memiliki keunikan budaya sendiri karena hampir setiap Kabupaten dan Pulau
memiliki tradisi dan adat yang berbeda-beda mulai dari pakaian adat, musik
tradisional, bahasa dan tradisi. Hal ini yang belum pernah diangkat ke dunia
sastra karena NTT memiliki sekitar 200 lebih suku bangsa dengan bahasa yang
berbeda-beda.
Penduduk
asli NTT terdiri dari berbagai suku yang mendiami daerah-daerah yang tersebar
di seluruh wilayah NTT. Adapun suku-suku dan lokasinya di NTT sebagai berikut:
1. Suku Bangsa Helong = Mendiami
sebagian wilayah Kabupaten Kupang / Kupang Tangah dan Barat / Serta pulau
Semau.
2. Suku Bangsa Dawan = Mendiami
sebagian wilayah Kabupaten Kupang / Amarasi, Amfoang, Kupang Timur dan Tengah /
Kabupaten Timor, Tengah Selatan, Timor Tengah Utara dan sebagian Kabupaten Belu
/ bagian perbatasan dengan Kabupaten TTU.
3. Suku Bangsa Tetun = Mendiami
sebagian besar Kabupaten Belu dan wilayah Negara Timor Leste.
4. Suku Bangsa Kemak = Mendiami
sebagian kecil Kabupaten Belu dan wilayah Negara Timor Leste.
5. Suku Bangsa Marae = Mendiami
sebagian kecil Kabupaten Belu bagian Utara dekat perbatasan dengan Negara Timor
Leste.
6. Suku Bangsa Rote = Mendiami sebagian
besar Pulau Rote dan di sepangjang pantai utara Kabupaten Kupang dan Pulau
Semau
7. Suku Bangsa Sabu /Rae Havu =
Mendiami Pulau Sabu dan Raijua serta beberapa pulau Sumba.
8. Suku Bangsa Sumba = Mendiami Pulau
Sumba yang terdiri dari dua kabupaten.
9. Suku Bangsa Manggarai Riung =
Mendiami Pulau Flores bagian Barat, terutama Kabupaten Manggarai dan Manggarai
Barat
10.
Suku
Bangsa Ngada = Mendiami sebagian besar daerah Kabupaten Ngada.
11.
Suku
Bangsa Ende Lio = Mendiami daerah kabupaten Ende.
12.
Suku
Bangsa Sikka – Krowe Muhang = Mendiami daerah kabupaten Sikka.
13.
Suku
Bangsa Lamaholot = Mendiami daerah Kabupaten Flores Timur meliputi pulau
Adonara, Solor dan sebagian Pulau Sembara.
14.
Suku
Bangsa Kedang = Mendiami ujung timur Pulau Lembata.
15.
Suku
Bangsa Labala = Mendiami ujung selatan Pulau Lembata.
16.
Suku
Bangsa Alor Pantar = Mendiami Pulau Alor dan Pantar.
Selain
suku-suku diatas, Nusa Tenggara Timur juga dihuni oleh suku-suku pendatang
yaitu orang-orang keturunan Cina, Arab, Bugis, Makasar, Buton, Bajo dan Jawa
serta beberapa suku lainnya. Kebudayaan yang mempengaruhi kebudayaan Nusa
Tenggara Timur berasal dari beberapa suku maupun bangsa, diantaranya yang
pernah mempengaruhi kebudayaan NTT adalah Cina, Jawa, Bugis, Makasar,
Ambon/Maluku, Portugis dan Belanda.
Acara
penutupan MIWF 2013 dilakukan dengan pembaca puisi oleh ke enam penulis
Undangan Indonesia Timor, diantaranya Romo Amanche Frank Oe Ninu (Kupang),
Mario F. Lawi (Kupang), Christian Dicky Senda (Kupang), Jamil Massa
(Gorontalo), Muhary Wahyu Nurba (Makassar) dan Mariati Atkah (Makassar).
Kemudian di adakan pagelaran tari Pakarena yang diiringi lagu Anging Mammiri
oleh peserta mancanegara seperti Jepang dan Australia serta pembaccan puisi
oleh Khrisna Pabbicara (Penulis Buku Best Seller Sepatu Dahlan).
Dengan
suksesnya diselenggarakan acara MIWF 2013 ini, diharapkan geliat sastra
khususnya di Indonesia Timur dapat berkembang dari sastra lisan menjadi sastra
tulis agar generasi muda Indonesia bisa mengembangkan minat baca dan mengenal
budaya leluhurnya. Karena sastra menggambarkan kehidupan suatu masyarakat, dan
melalui karya sastra pula identitas atau peradapan suatu bangsa dapat dikenali.
Dengan membaca karya sastra pun kita diperkaya dengan wawasan, kosa kata, dan
yang lebih penting adalah pola pikir. Mari kita budayakan membaca untuk
menambah wawasan dan cakrawala berpikir kita.
*) Penulis adalah
Penulis Cerita Anak, Horor/Mistis, Remaja dan Dewasa berdomisili di Kota
Kupang, anggota FLP Ranting Unhas Sulsel dan Komunitas Sastra Dusun Flobamora
Kupang
4 Orang Komunitas Sastra Dusun Flobamora Kupang. dari kiri ke kanan Mario F. Lawi, Muhammad Ridwan, Christian Dicky Senda dan Romo Amanche Frank Oe Ninu
Bersama Maman Suherman (Host Mata Hati Kompas TV)
Bersama Bernard Batubara penulis buku radio galau, kupu-kupu ketapang, milana dan Kata hati
Bersama Khrisna Pabbicara, Mochtar Pabottingi
Bersama Luka Lesson (Penyanyi Rap sekaligus sastrawan asal Australia)
Langganan:
Postingan (Atom)