Hanya ada 10 penulis semua yang bakal duet dengan penulis senior, itupun yang memiliki cerpen terbaik dan lolos seleksi.
#KONTROVERSI_HATI
Sekembalinya dari merantau di Jakarta aku mengunjungi rumah keluarga pacarku Nina (nama samaran) di Minasetene, Kab. Pangkep yang hampir 2 tahun aku tinggalkan. Aku hendak menyampaikan keinginan bertunangan pada orang tuanya, tapi apalah daya ibunya tidak menginginkan pertunangan dengan alasan aku belum punya pekerjaan tetap. Mereka menginginkan calon menantunya itu seorang PNS dengan gaji tetap, dan saat itulah aku galau berat terkena kudeta cinta ketika kuketahui bahwa sang kekasih telah dijodohkan.
Pertimbangan lain dari orang tuanya yang mempersulit diriku, karena mereka meminta uang mahar 50 juta untuk melamar anaknya seperti tradisi adat perkawinan Bugis Makassar. Keluarganya ingin seperti kakaknya yang dilamar oleh orang kaya yang berprofesi sebagai dosen dengan mahar 50 juta. Uang mahar itu demi untuk mengangkat statusisasi keluarga mereka demi menaikkan harga diri, kebanggaan dan kepuasan tersendiri.
Karena biasanya gengsi orang Bugis tinggi dan malu sama omongan tetangga jika anak gadisnya kalau dilamar dengan uang mahar rendah. Sebab ada anggapan bahwa dengan mahar rendah berarti wanita itu murahan atau menikah karena kecelakaan (hamil duluan red) jika diberi mahar rendah. Dan mereka berlomba-lomba memasang tarif dan harga tinggi buat uang mahar atau biasa dikenal dengan nama doe’ pannaik (Uang Naik) demi menjaga gengsi gede-gedean.
Namun aku kan bukan orang kaya apalagi seorang lelaki donjuan, aku nggak sanggup memenuhinya karena aku mengalami labil ekonomi yang cukup parah. Belum punya pekerjaan tetap saat pulang kampung karena diriku nggak betah tinggal di Jakarta yang penuh dengan peraturan hidup. Aku benci dengan peraturan itu sebab aku adalah manusia bebas yang tidak bisa terkekan oleh peraturan, bebas mengaktualisasi diri serta bebas berekspresi. Apalagi kalau jiwa seni dan sastra yang sudah kuimpikan sejak kecil dikekang oleh peraturan keluarga.
Aku mengalami kontroversi hati akibat gagal menikah akibat labil ekonomi yang cukup parah melanda diriku. Itulah yang menyebabkan diriku gagal mencapai konspirasi kemakmuran setelah percintaanku bertepuk sebelah tangan ketika orang tuanya seolah-olah menolak secara halus lamaranku. Mempertakut dan mempersuram hatiku yang dirudung kegalauan akibat kudeta cinta yang dilakukan oleh seorang lelaki yang telah dijodohkan kepadanya.
1 komentar:
wkwkw, kontroversi hati juga mempertakut diriku pada statusisasi yang tidak jelas arah dan tujuannya
Posting Komentar