Demikian semoga bermanfaat. salam
Link kami: http://samudrabirucinta.blogspot.com/2011/04/karena-debu-mata-mengeluarkan-belatung.html
Sumber Kompas Senin 2 November 2009
Lingkungan dan Kesehatan
Sekitar 50 persen perempuan mempunyai keluhan disfungsi dasar panggul setelah melahirkan anak pertama. Keluhan disfungsi tersebut, antara lain, adalah turunnya peranakan, mengompol, disfungsi seksual, dan kelainan bawaan alat genitalia.
Persoalan disfungsi panggul menjadi salah satu masalah menarik yang dibahas dalam “Jakarta International Gynecology and Obstetric Meeting (JIGOM) 2009” yang berlangsung 29-31 Oktober 2009 di Jakarta.
Forum tersebut merupakan ajang berbagi informasi para ahli di bidang obstetric dan ginekologi guna meningkatkan kualitas pelayanan serta kualitas hidup perempuan.
Guru Besar Obstetri Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof Dr Junizaf, SpOG dalam jumpa pers terkait JIGOM sebelumnya, mengatakan secara umum, penyebab disfungsi dasar panggul adalah hamil dan melahirkan anak terlalu besar, sering melahirkan, usia, menopause (hormonal), dan obesitas. Bisa juga karena kebiasaan merokok, genetis, keadaan yang dapat menyebabkan tekanan pada rongga perut, serta bisa karena kelainan sifat jaringan kolagen.
“Disfungsi dasar panggul jangan dpandang remeh dan dibiarkan saja. Walaupun tidak menyebabkan kematian, tetapi bias menyebabkan cacat yang terus menerus. Jika tidak dicegah atau segera diobati, itu akan menurunkan kualitas hidup perempuan,” ujarnya.
Terlebih lagi, sebetulnya persoalan kesehatan tersebut dapat diselesaikan atau diatasi dengan latihan dan senam yang didesain untuk mengatasi disfungsi panggul. Namun, dalam kondisi tertentu seperti peranakan turun yang terbilang parah penanganannya harus melalui operasi.
Perempuan yang rutin melakukan douching (cuci vagina) akan lebih besar kemungkinannya terkena masalah kesehatan dibandingkan perempuan yang tidak secara rutin melakukannya. Mengapa? Berikut diuraikan permasalahan tentang cuci vagina yang harus diketahui oleh para wanita tanpa terkecuali.
Kata "douche" diambil dari kosa bahasa Prancis yang artinya mencuci atau membersihkan. Douching adalah mencuci atau membersihkan vagina dengan air atau cairan campuran yang terdiri atas air dan cuka, baking soda, atau yodium. Perempuan dapat membeli produk-produk ini di toko obat atau apotik. Campuran itu biasanya dikemas dalam botol dan dapat disemprotkan ke dalam vagina melalui suatu tabung atau nozzle.
Wanita melakukan dauching karena sejak pertama mereka terlanjur percaya hal ini memberikan banyak manfaat. Pada kenyataannya, douching mempunyai efek negatif lebih banyak daripada kebaikan. Alasan umum wanita melakukan dauching meliputi:
Douching secara umum di lakukan oleh kalangan wanita di Amerika Serikat. Diperkirakan sekitar 20 sampai 40 persen wanita Amerika berusia 15 s/d 44 tahun mencuci vagina mereka secara teratur. Sekitar setengah dari wanita ini melakukannya setiap minggu.
Menurut para dokter umum dan dokter ahli kandungan di Amerika, mereka menyarankan wanita menjauhi douching. Semua vagina sehat mengandung jenis bakteri dan organisme lain yang disebut flora vagina. Flora vagina ini sangat berguna untuk menjaga tingkat keasaman saluran vagina. Tingkat keasaman yang normal pada vagina berfungsi untuk menjaga keseimbangan jumlah bakteri yang berbahaya tetap rendah. Dengan melakukan dauching, akan mengubah keseimbangan asam yang ada didalamnya. Hal Ini dapat membuat wanita lebih rentan terhadap infeksi vagina. Serta, douching bisa menyebarkan infeksi vagina yang ada sampai ke rahim, saluran tuba, dan ovarium.
Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang lebih sering mencuci vagina mereka secara teratur lebih sering memiliki masalah kesehatan daripada wanita yang tidak. Masalah kesehatan terkait dengan douching meliputi:
Penyakit radang panggul (PID) adalah infeksi rahim seorang wanita, saluran tuba dan / atau ovarium. Hal ini disebabkan oleh bakteri yang masuk dari vagina perempuan dan menginfeksi serviks untuk seterusnya menyerang ke organ-organ reproduksi. Jika tidak diobati, PID dapat menyebabkan masalah kesuburan (sulit hamil). PID juga memungkinkan wanita mengalami kehamilan pada ektopik (kehamilan di tabung tuba bukan di rahim). Beberapa PMS, BV, dan PID semua dapat menyebabkan masalah serius selama kehamilan. Ini termasuk infeksi pada bayi.
Para dokter ahli kandungan menyarankan agar douching dihindari oleh wanita sepenuhnya. Kebanyakan ahli percaya bahwa douching hanya akan meningkatkan kemungkinan infeksi pada saluran vagina. Wanita boleh melakukan cuci vagina hanya bila telah disarankan/direkomendasikan oleh dokter.
Adapun cara terbaik untuk membersihkan vagina menurut para ahli kandungan, yang terbaik adalah membiarkan vagina membersihkan dirinya sendiri. Vagina membersihkan dirinya sendiri secara alami dengan menghasilkan lendir. Perempuan tidak perlu melakukan douching untuk membersihkan darah, air mani, atau cairan vagina. Vagina ternyata memiliki system proteksi yang bisa dipercaya. Juga, penting untuk dicatat bahwa vagina yang sehat itu sebagian besar memiliki aroma yang ringan.
Untuk menjaga kesehatan vagina, ketika Anda mandi atau shower, biasakan untuk mencuci dengan air hangat dan sabun ringan dibagian luarnya saja. Dokter menyarankan agar wanita sebaiknya menghindari menggunakan tampon beraroma, bedak atau semprotan. Produk ini dapat meningkatkan kemungkinan seorang wanita mendapatkan infeksi vagina.
Beberapa wanita tiba tiba mengalami perubahan bau pada vagina mereka, misalnya berubah menjadi bau yang menyengat. Mengobatinya dengan cara dauching adalah salah. Karna tindakan ini hanya akan menghilangkan baunya saja. Jika vagina memiliki bau yang tidak enak, Anda harus menghubungi dokter Anda segera. Ini bisa menjadi tanda-tanda adanya infeksi bakteri, infeksi saluran kemih, STD atau masalah yang lebih serius.
Douching juga bukan cara untuk menghilangkan rasa sakit, gatal atau seperti rasa terbakar pada vagina. Douching bahkan membuat masalah Vagina Anda lebih buruk. Sekali lagi segera hubungi dokter Anda bila terjadi seperti berikut:
Jangan ragu ragu SEGERA hubungi dokter!
Satu lagi tentang mitos yang banyak wanita percaya. Mencuci vagina setelah berhubungan sex dapat mencegah penyakit menular seksual (PMS). Ini sama sekali tidak benar. Satu-satunya cara untuk benar-benar mencegah PMS adalah dengan tidak berhubungan seks. Tapi mempraktekkan seks yang lebih aman secara dramatis menurunkan risiko terkena penyakit menular seksual. Adapun cara cara yang dapat mengurangi kemungkinan terkena PMS adalah sebagai berikut:
Ini adalah mitor dan salah. Cuci vagina sama sekali tidak dapat mencegah kehamilan dan jangan pergunakan sebagai alat kontrol kelahiran. Justru, cuci vagina / douching dapat membuat Anda lebih mudah hamil karna cairan yang dipergunakan untuk cuci vagina dapat mendorong sperma masuk lebih jauh ke dalam vagina dan leher rahim.
Ilmu cuci vagina terakhir yakni, douching dapat mengurangi tingkat kehamilan yang sehat. Walaupun penelitian tentang ini masih terbatas, namun beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa douching dapat membuat wanita lebih sulit untuk bisa hamil. Terbukti dari wanita wanita yang mencuci vagina mereka lebih dari sekali seminggu akan mendapatkan rentang waktu mendapatkan kehamilan yang lebih lama.
Studi juga menunjukkan bahwa douching meningkatkan kesempatan seorang wanita mendapatkan kehamilan ektopik. Kehamilan ektopik adalah ketika telur yang telah dibuahi menempel pada bagian dalam tabung tuba daripada di daerah rahim. Jika tidak diobati, kehamilan ektopik dapat mengancam jiwa sang ibu. Ini juga dapat membuat wanita untuk sulit hamil di masa depan.
Nah, teman teman, ilmu cuci vagina diatas merupakan terjemahan ala Indonesia dari artikel womenhealth, ini dia link situs artikelnya: http://www.womenshealth.gov/faq/douching.cfm